selamat datang di blog saya

Senin, 30 November 2015

Burung Bertasbih


Mengibakkan sayap-sayap dalam dekapan Ridho illahi,
bersuara untuk bersama dalam terbangnya,
membangun fomasi dalam mempermudah tebang dan mengitarin alam,
bertasbih burung dalam buaian kebebasan dan kebersamaan,
dalam halauan angin yang menjadi teman sebayanya.

Burung bertasbih dengan suaranya yang lantang tapi indah,
dengan suaranya yang malu-malu tapi ingin di manja,
dengan suaranya yang tak ada arti tapi berarti bagi pemiliknya.
Bertasbih burung dalam decak kagum yang melihatnya. 

Burung bertasbih di pagi hari menyuarakan tentang kehidupan,
burung bertasbih pada siang hari menyuarakan kebebasan,
burung bertasbih pada sore hari untuk menyuarakan kembali pada asal.
Burung bertasbih menyuarakan keindahan,
menyuarakan kebahagiaan,
menyuarakan kesedihan,
menyuarakan kejujuran,
menyuarakan kebohongan,
burung bertasbih menyuarakan keterwakilan hidupnya di dunia.

Kesyukuran burung tiada henti
walaupun nasibnya tak nentu
kapan dia akan hinggap di pohon yang rindang,
makanan yang mencukupi,
atau terhindar dari  bahaya buruan
seorang yang ingin memiliki dan memakannya,
tapi burung tetap tegar dan tetap kuat menghadapi
karena burung selalu bertasbih
dalam ungkapan Ke syukuran
dan cinta kepada Tuhan maha pencipta
.
Burung bertasbih, tiada henti,
hingga iya mati
bersama kisah yang sejati,
menjadi seekor burung berani
yang warnanya seperti pelangi.

Hasbullah
Pringsewu, 30 November 2015



Jejak-jejak Bambu Nusantara Refleksi Festival Bambu Nusantara 9 Pringsewu, 29-30 2015.


Ajang kreatifitas dan aja penyaluran dari maksimalisasi potensi diri dan potensi kelompok menjadi satu karya yang mengekspresikan Eksistensi dan pengakuan kearifan lokal yang melahirkan kekuatan budaya dan kekuatan seni yang luhur nilainya, nilai yang mengangkat jati diri serta harkat dan martab kedaerahan.

Vestifal bambu nusantara sudah harus menjadi sebuah pengaruh yang tinggi untuk mengangkat sebuah tekat yang menjulang tinggi ke langit sebagaimana filosofi tumbuhnya bambu yang menjulang tinggi di atas, tapi tetap bernilai kebermanfaatan dan kebersamaan. Menjulang tinggi ke angkasa bukan kesombongan yang di wujudkan melaian bagian dari satu identitas tubuh dan berkembangan. Sehingga vestifal bambu harus melahirkan sebuah Cita cita yang tinggi dalam rangkat mengangkat harkat dan martabat kehidupan bangsa dengan filosofi bambu.

Nilai yang yang ada dalam bambu ada nilai fondasi yang sangat kuat dalam keberadannya. Festival Bambu nusantara menjadi wahana untuk menanamankan dan mengakarkan pondasi yang kuat terhadap penghargaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan kehidupan. Pondasi ini mengajar seorang yang ada dan terlibat dalam vestifal memiliki pondasi yang kuat untuk melahirkan nilai-nilai kemanusia, nilai-nilai kebudayaan, sosial dan nilai penghargaan atas potensi.
Bambu mengajarkan kita sebuah karakter diri, bambu memperlihat sebuah karakter yang berbeda dengan pohonlainnya. Ada pelajaran Karakter bambu yang dapat kita ambil dan menjadi pelajaran dari festival bambu 9. Karakter Religius sebuah sikap bambu yang taat kepada pelindung dan penjaganya, tidak pernah menolkan terhadap perintah dan jani Tuhan Kepada nya. Ada nilai toleransi terhada peribadahan dan tidak pernah mengganggu agama satu dengan agama lain dan tidak ada justitifikasi pembenaran dan penyalahan terhadap suatu agama. Karakter ini harus kita lahirkan di negeri pringsewu tidak menyalahan atas kerusuhan dan ketidak nyaman atas nama agama, tapi karakter ketuhanan menjadi landasan.
Bambu memberikan pelajaran Karakter kejujuran bambu menjadi diri yang jujur atas pertumbuhan, jujur ata perkembangan bambu dan jujur atas usia serta warana yang ada. Refleksi festifal bambu harus melahirkan pribadi-pribadi pada diri seorang yang mengaku dirinya memiliki bambu seribu menjaga bambu seribu dari kebohongan dan pencari keutungan sementari dengan atas nama kekuasaan pangkat dan derajat dunia. Nilai kejujuran harus menjadi pembeda antara perkembangan bambu seribu dan bukan pemilik bumbu seribu.

Bambu mengajarkan karakter disiplin, disiplin dalam memberikan kebermanfaatan dalam kehidupan manusia. Bambu siap menjadi dinding rumah disebut gribik, bambu siap menjadi anyaman pembersih beras di sebut tampah, bambu siap menjadi apapun yang penting si penggunanya bahagia dan tak akan menolaknya, itulah disiplinnya bambu dalam kebermanfaat dan fungsinya. Maka hajatan festival Bambu seribu melahirkan seorang yang disiplinnya seperti bambu dalam manfaat dan fungsinya. Karena bambu yang tidak disiplin akan mencelakakakn penggunanya bahkan di hujat, di hinakan dan bisa jadi di bengkalaikan. Festival Bambu seribu melahirkan penikmatnya menjadi disiplin dalam pemakmuran seribu menjadi seribu yang sebenarnya bambu yang bisa menyejukan, bambu yang disiplin memberikan sumber air untuk kehidupan dan bambu yang melahirkan generasi yang sama bahkan lebih dari induknya. Disiplin bambu tak berbalas,tak terbatas tapi tak akan habis untuk di bahas.

Karakter bambu Kerja Keras, bambu memberikan contoh Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Karakter ini menjadi satu ciri karakter manusia Indonesia sejak meraih dan memperjuangkan kemerdekaan, maka kerja keras harus menjadi sebuah poit yang harus di ambil dari hikmah festival Bambu seribu. Kerja keras di negeri bambu seribu ini harus menjadi sebu identitas tersendiri seperti kerja kerasnya mambu membesarkan tubuh bambunya sehingga bermanfaat. Selain kerja keras bambu telah memberikan pelajar terhadap hidup ini harus kerja cerdas ini terlihat dari hasilnya bambu bis di gunakan untuk kebaikan bahkan menjadi senjata kemerdekaan menjadi bahasa "Bambu Runcing" dan menjadi sebuah lambang kemerdekaan bagi bangsa ini. Selain itu bambu juga telah menciptakan karakter kerja ikhlas, hal ini terlihat dari fungsi dan kegunaan bambu yang di pergunakan oleh manusia dari tempat yang terpuruk, buruk dan terhina sampai di pergunakan di tempat indah istimewa dan penuh dengan pujian salah satunya di pergunakan dengan kata Festival Bambu.

Terakhir karakter yang di lahirkan dari bambu adalah karakter Tanggung jawab, sikap dan perilaku bambu untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang disampaikan Tuhan kepada dirinya di laksanakan dengan baik. Bagitupun seharusnya yang kita lakukan hidup seharusnya dia laknakan dengan baik terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), serta terhadap Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Inilah diataranya karakter bambu yang bisa kita ambil walupun penulis yakin ada penilain karakter bambu yang lain.


Secara kekinian bambu memberikan pelajaran kepada kita untuk hidup sedehana terlihat dari anyaman yang di rajut dan anyamannya bambu yang sangan indah dan penuh dengan nilai seni inilah yang menghantarkan kita menjadi pribadi yang luhur. Dalam perjalanan hidupnya bambu telah menjadikan dirinya untuk hidup fleksibel kita bisa lihat bahwa tidak ada bambu yang tumbang diantara pohon yang lain ketika di hantam angin puting beliung inilah nilai fleksibelitas pohon bambu yang sebenarnya bisa di ambil oleh para pemimpin dan pelaksana titah negeri ini untuk fleksibel tapi diring dengan ketegasan dan bijak dalam kepemimpinannya.

Semoga vestifal bambu yang di adakan di kabupaten Pringsewu bukan hanya sekedar acara seremonial belakang yang hingar dan bingar. Bukan hanya penyaluran kreatifitas seni dan keahlian belaka tapi jauh dari itu vestifal bambu Nusantara ini mampu melahirkan pribadi-pribadi yang luhur pribadi Kuat , tegar , kokoh, tangguh, lentur, ulet dan bermanfaat untuk semua. Semoga Vestifal Bambu Nusantara 9 tidak meninggal masalah tapi melahirkan kebanggan dan keindahan untuk negeri BERSENYUM MANIS dan JEJAMA SECANCANAN.
Selamat Menikmatik VESTIFAL BAMBU NUSANTRA 9..

Pringsewu, 29 November 2015

Hasbullah
Koordinator MATA KIRI Pringsewu

Refleksi DAD IMM Pringsewu 27-29 November 2015 "Menciptakan kader militan dengan penanaman nilai dasar ikatan"


Dinamika organisasi salah satunya adalah pengkaderan atau proses untuk menciptakan penerus. Organisasi yang sukses adalah ketika dia mampu melahirkan kader-kader yang mumpuni mengemban visi,misi dan tujuan serta mampu menggerakan roda organisasi
Darul arqom dasar adalah bagian dari hal tersebut bukan hanya sekedar rutinitas berkepanjangan tanpa ada bekas dan Tujuan yang tertata dan teratas dalam organisasi, tapi sidah seyogyanya Darul arqom dasar menjadi pijakan utama dan pertama dan membangun militansi seorang kader dengan organisasi IMM khususnya. Sehingga Darul Arqom Dasar harus menjadi titik tolak awal untuk melahirkan kader yang diingin oleh organisasi IMM, jangan sampai apa yang kita korban di DAD tidak ada rasa bahkan hampa.
Kader adalah orang atau kumpulan orang yang dibina oleh suatu lembaga kepengurusan dalam sebuah organisasi, baik sipil maupun militer, yang berfungsi sebagai 'pemihak' dan atau membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut (Nano Wijaya).
Kader merupan seorang yang berjuang dan memperjuangkan organisasi yang ada dalam dirinya tanpa harus melihat apa yang di kerjakan karena hal itu adalah tugas dari organisasi. Di panggil atau tidak di panggil kader akan senentiasa berkorban dan berjuangan.
Pringsewu sebagai salah satu bagian dari tiang IMM di rumah yang besar telah berusaha untuk melahirkan kader dengan bingkai kebersmaan dan semangat tinggi. Dengan rumusan dan keinginan untuk melahirkan kader yang milatan di rasa sangat mungkin ketika pengkaderan berjalan dengan kontinyu dan masif dalam pendampingan setelah itu.
Kilas kembali tentang kader Militan, kader militan ialah kader yang memiliki semangat yang tinggi, tidak mudah menyerah, cerdas dalam bertindak, dan terus memperbaiki dirinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Pribadi yang unggul dalam hal intelektual dan unggul dalam relegius dan kader yang unggul dalam hal sosial kemasyarakatan. Dapat terwujud dengan adanya kader yang militan dengan apa yang dingin oleh organisasi dengan jalan pengkaderan tersistem, kontinyu dan berkesinambungan.
Selain itu kader militan adalah kader yang ketika mendapat tugas dan mendengar perintah dari pimpinan meresponnya dengan cepat-cepat tanpa ragu atau berkomentar, karena ia memahami bahwa tugas dan perintah yang datang dari pimpinan adalah untuk segera dilaksanakan bukan untuk didiskusikan. Karena tugas yang di lakasnakan adalah dalam rangka pnyuksesan organisasi serta bernilai ibadah. Sehingga tugas yang di kerjakan adalah bentuk atas kecintaan kepada ikatan serta ungkapan bahwa kader itu butuh IMM.
Perlahan tapi pasti sudah seyognya kader Militan harus di bangun, diciptakan dan lahir sehingganya tantangan zaman yang di hadapi IMM bisa terselesaikan. Dengan penegasan Nilai dasar ikatan menjadi pemikiran imawan dan imawati Pringsewu dalam melahirkan kader Militan. Empat karekter kader dengan lar belakang kader berbeda STKIP, STIE, STIKES dan STIS menjadi satu modal besar untuk membuat warna militansi kader IMM Pringsewu Lampung.
Semoga Darul Arqom Dasar bukan hanya acara rutinitas dan sosialisasi IMM kepada Mahasiswa, tapi DAD mejadi sarana evaluasi perkembangan kader IMM dan kader Muhammadiyah. Untuk menjawab kebutuhan Muhammadiyah khususnya dan kebutuhan Ortom yang ada di Pringsewu.
Menolak Tunduk dan Bangkit Melawan Penindasan Karena Diam adalah Penghiatan.


Pringsewu, 28 November 2015
Hasbullah
Dosen STIKes Muhammadiyah Pringsewu

Simponi cumbuan alam


Ter hantam angin malam, ditemani oleh sunyinya dan merdunya kicauan suara suara kendaraan yang bersahabat, binar sinarnya seperti linangan air mata yang terkana sinar keikhlasan seorang anak manusia
Melaju terus tak terhenti kesunyiannya pun menjadi kenikmatan yang tak semua orang merasakan, karena hangatnya pelukan kain yang membalut kapuk di atas kayu berpermadanikan kelembutan yang Tuhan telah persiapkan bagi hambanya
Sinar sinar kecil di pinggir pingir pembatas jalan menjadi pengawas pengawas yang tak bersuara tapi menyuarakan kewaspaan, teras mengalir darah kenikmatan, menikmati indahnya alam semesta
Cumbuanku malam ini dengan alam terasa menggeleparkan dan mengenyahkan kegelisahan ku akan lelah dan tanda tanya akan sebuah cubuan tanpa batas dan keperkasaan suasananya.
Alamni telah memanggil atas kesyukuranku, angin inipun menambah kalimat-kalimat bahwa keindahan dan kesungguhan Tuhan dalam melayani dan membahagiakan mahlukNya.
Hasbullah
Pringsewu, 26-11-2015
23.00

Sang Pejuang


Nada dalam perjuangan
Sebagai senandung penyemangat menyelesaikan tugas
Sebagai Senndaung dalam menjalankan tanggu jawab,
Hiruk pikuk perjuangan akan menjadi aromanya.

Loyalitas dalam perjuangan
Merupakan bentuk kita menjalankan tugas
Sebagai khalifah yang telah di berikan oleh Allah
Sejak kita sudh ada dirahim seorang yang mulia
Mulia di dunia setelah Allah dan Rasul.

Loyalitas yang akan menjadi bagian
Bagian yang di nilai oleh seorang terhadap kita.
Komitmen dalam perjuangan adalah
Luapan nilai-nilai ibadah sosial
yang telah Allah jadikan untuk kita
sebagai bagian dari bentuk ketundukan
dan ketaan kita kepadaNya
ketika kita di berikan Nilai-nilai pemikiran Nilai Nafsu.

Maka nikmati nada-nada perjuangan itu
agar kita merasakan nikmat perjuangan
Indahnya dan sejuknya perjuangan.
Jangan berharap yang lebih dari perjuangan
bila kita tidak memberi nilai lebih kepadanya.


Maka jadikan hiruk pikuk aromanya
menjadi bunga-bunga seperti ditaman rumah kita
yang akan menyejukan padangan di pagi dan sore hari.
Menyejukkan hati ketika penat
Menjadi tempat bergembira bersama keluarga.

Tetaplah dalam Jalan perjuangan,
karena perjuangan akan selesai pada waktunya
Waktu dimana  kita di pisahkan
dengan nilai-nilai kedunian yang fana
dan menghadap nilai-nilai kehiduapn sebenarnya...
Hidup di Akhirat


Hasbullah
Metro, 26, November 2015




Langit Cinta


Tersenyum menjemput awal kehidupan
Menyapa tatkala menghantarkan memorynya
Menundukan hati melepaskan kehangat untuk menjemput kesunyian
Ditemani cerianya langit cinta

Berdedang syair-syair kehidupan alam semesta
Menyuarakan keindahan dan kenikmatan tuhannya
Tapak-tapak kaki mahluknya menjadi bekas tak terbatas
Jejak-jejak suara riuh gemuruh menjadi pengisinya
Langit cinta memberikan nuasa kehangatan kehidupan
Langit cinta menghadirkan suasa yang kian syahdunya
Langit cinta memburu suara keramahan bagi makhluknya
Langit cinta menghaturkan rasa syukur kepadaNya
Mengakar tanpa akar yang membuat gusar
Menyinari dengan melahir kehangat dan kelembutan
Menyirami tak ada basah tapi menyuburkan
Tersenyum tanpa minta berbalas
Memperhatikan tanpa minta di kembalikan
Memberikan kasih sayang tanpa minta bayaran
Itulah Langit Cinta...
Penuh ketulusan dan kebahagian..


Pringombo, 21 November 2015