Ter hantam angin malam, ditemani oleh sunyinya dan merdunya kicauan suara suara kendaraan yang bersahabat, binar sinarnya seperti linangan air mata yang terkana sinar keikhlasan seorang anak manusia
Melaju terus tak terhenti kesunyiannya pun menjadi kenikmatan yang tak semua orang merasakan, karena hangatnya pelukan kain yang membalut kapuk di atas kayu berpermadanikan kelembutan yang Tuhan telah persiapkan bagi hambanya
Sinar sinar kecil di pinggir pingir pembatas jalan menjadi pengawas
pengawas yang tak bersuara tapi menyuarakan kewaspaan, teras mengalir
darah kenikmatan, menikmati indahnya alam semesta
Cumbuanku malam ini dengan alam terasa menggeleparkan dan mengenyahkan kegelisahan ku akan lelah dan tanda tanya akan sebuah cubuan tanpa batas dan keperkasaan suasananya.
Alamni telah memanggil atas kesyukuranku, angin inipun menambah kalimat-kalimat bahwa keindahan dan kesungguhan Tuhan dalam melayani dan membahagiakan mahlukNya.
Hasbullah
Pringsewu, 26-11-2015
23.00
Cumbuanku malam ini dengan alam terasa menggeleparkan dan mengenyahkan kegelisahan ku akan lelah dan tanda tanya akan sebuah cubuan tanpa batas dan keperkasaan suasananya.
Alamni telah memanggil atas kesyukuranku, angin inipun menambah kalimat-kalimat bahwa keindahan dan kesungguhan Tuhan dalam melayani dan membahagiakan mahlukNya.
Hasbullah
Pringsewu, 26-11-2015
23.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar