selamat datang di blog saya

Senin, 30 November 2015

Jejak-jejak Bambu Nusantara Refleksi Festival Bambu Nusantara 9 Pringsewu, 29-30 2015.


Ajang kreatifitas dan aja penyaluran dari maksimalisasi potensi diri dan potensi kelompok menjadi satu karya yang mengekspresikan Eksistensi dan pengakuan kearifan lokal yang melahirkan kekuatan budaya dan kekuatan seni yang luhur nilainya, nilai yang mengangkat jati diri serta harkat dan martab kedaerahan.

Vestifal bambu nusantara sudah harus menjadi sebuah pengaruh yang tinggi untuk mengangkat sebuah tekat yang menjulang tinggi ke langit sebagaimana filosofi tumbuhnya bambu yang menjulang tinggi di atas, tapi tetap bernilai kebermanfaatan dan kebersamaan. Menjulang tinggi ke angkasa bukan kesombongan yang di wujudkan melaian bagian dari satu identitas tubuh dan berkembangan. Sehingga vestifal bambu harus melahirkan sebuah Cita cita yang tinggi dalam rangkat mengangkat harkat dan martabat kehidupan bangsa dengan filosofi bambu.

Nilai yang yang ada dalam bambu ada nilai fondasi yang sangat kuat dalam keberadannya. Festival Bambu nusantara menjadi wahana untuk menanamankan dan mengakarkan pondasi yang kuat terhadap penghargaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan kehidupan. Pondasi ini mengajar seorang yang ada dan terlibat dalam vestifal memiliki pondasi yang kuat untuk melahirkan nilai-nilai kemanusia, nilai-nilai kebudayaan, sosial dan nilai penghargaan atas potensi.
Bambu mengajarkan kita sebuah karakter diri, bambu memperlihat sebuah karakter yang berbeda dengan pohonlainnya. Ada pelajaran Karakter bambu yang dapat kita ambil dan menjadi pelajaran dari festival bambu 9. Karakter Religius sebuah sikap bambu yang taat kepada pelindung dan penjaganya, tidak pernah menolkan terhadap perintah dan jani Tuhan Kepada nya. Ada nilai toleransi terhada peribadahan dan tidak pernah mengganggu agama satu dengan agama lain dan tidak ada justitifikasi pembenaran dan penyalahan terhadap suatu agama. Karakter ini harus kita lahirkan di negeri pringsewu tidak menyalahan atas kerusuhan dan ketidak nyaman atas nama agama, tapi karakter ketuhanan menjadi landasan.
Bambu memberikan pelajaran Karakter kejujuran bambu menjadi diri yang jujur atas pertumbuhan, jujur ata perkembangan bambu dan jujur atas usia serta warana yang ada. Refleksi festifal bambu harus melahirkan pribadi-pribadi pada diri seorang yang mengaku dirinya memiliki bambu seribu menjaga bambu seribu dari kebohongan dan pencari keutungan sementari dengan atas nama kekuasaan pangkat dan derajat dunia. Nilai kejujuran harus menjadi pembeda antara perkembangan bambu seribu dan bukan pemilik bumbu seribu.

Bambu mengajarkan karakter disiplin, disiplin dalam memberikan kebermanfaatan dalam kehidupan manusia. Bambu siap menjadi dinding rumah disebut gribik, bambu siap menjadi anyaman pembersih beras di sebut tampah, bambu siap menjadi apapun yang penting si penggunanya bahagia dan tak akan menolaknya, itulah disiplinnya bambu dalam kebermanfaat dan fungsinya. Maka hajatan festival Bambu seribu melahirkan seorang yang disiplinnya seperti bambu dalam manfaat dan fungsinya. Karena bambu yang tidak disiplin akan mencelakakakn penggunanya bahkan di hujat, di hinakan dan bisa jadi di bengkalaikan. Festival Bambu seribu melahirkan penikmatnya menjadi disiplin dalam pemakmuran seribu menjadi seribu yang sebenarnya bambu yang bisa menyejukan, bambu yang disiplin memberikan sumber air untuk kehidupan dan bambu yang melahirkan generasi yang sama bahkan lebih dari induknya. Disiplin bambu tak berbalas,tak terbatas tapi tak akan habis untuk di bahas.

Karakter bambu Kerja Keras, bambu memberikan contoh Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Karakter ini menjadi satu ciri karakter manusia Indonesia sejak meraih dan memperjuangkan kemerdekaan, maka kerja keras harus menjadi sebuah poit yang harus di ambil dari hikmah festival Bambu seribu. Kerja keras di negeri bambu seribu ini harus menjadi sebu identitas tersendiri seperti kerja kerasnya mambu membesarkan tubuh bambunya sehingga bermanfaat. Selain kerja keras bambu telah memberikan pelajar terhadap hidup ini harus kerja cerdas ini terlihat dari hasilnya bambu bis di gunakan untuk kebaikan bahkan menjadi senjata kemerdekaan menjadi bahasa "Bambu Runcing" dan menjadi sebuah lambang kemerdekaan bagi bangsa ini. Selain itu bambu juga telah menciptakan karakter kerja ikhlas, hal ini terlihat dari fungsi dan kegunaan bambu yang di pergunakan oleh manusia dari tempat yang terpuruk, buruk dan terhina sampai di pergunakan di tempat indah istimewa dan penuh dengan pujian salah satunya di pergunakan dengan kata Festival Bambu.

Terakhir karakter yang di lahirkan dari bambu adalah karakter Tanggung jawab, sikap dan perilaku bambu untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang disampaikan Tuhan kepada dirinya di laksanakan dengan baik. Bagitupun seharusnya yang kita lakukan hidup seharusnya dia laknakan dengan baik terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), serta terhadap Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Inilah diataranya karakter bambu yang bisa kita ambil walupun penulis yakin ada penilain karakter bambu yang lain.


Secara kekinian bambu memberikan pelajaran kepada kita untuk hidup sedehana terlihat dari anyaman yang di rajut dan anyamannya bambu yang sangan indah dan penuh dengan nilai seni inilah yang menghantarkan kita menjadi pribadi yang luhur. Dalam perjalanan hidupnya bambu telah menjadikan dirinya untuk hidup fleksibel kita bisa lihat bahwa tidak ada bambu yang tumbang diantara pohon yang lain ketika di hantam angin puting beliung inilah nilai fleksibelitas pohon bambu yang sebenarnya bisa di ambil oleh para pemimpin dan pelaksana titah negeri ini untuk fleksibel tapi diring dengan ketegasan dan bijak dalam kepemimpinannya.

Semoga vestifal bambu yang di adakan di kabupaten Pringsewu bukan hanya sekedar acara seremonial belakang yang hingar dan bingar. Bukan hanya penyaluran kreatifitas seni dan keahlian belaka tapi jauh dari itu vestifal bambu Nusantara ini mampu melahirkan pribadi-pribadi yang luhur pribadi Kuat , tegar , kokoh, tangguh, lentur, ulet dan bermanfaat untuk semua. Semoga Vestifal Bambu Nusantara 9 tidak meninggal masalah tapi melahirkan kebanggan dan keindahan untuk negeri BERSENYUM MANIS dan JEJAMA SECANCANAN.
Selamat Menikmatik VESTIFAL BAMBU NUSANTRA 9..

Pringsewu, 29 November 2015

Hasbullah
Koordinator MATA KIRI Pringsewu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar