Ajang kreatifitas dan aja penyaluran dari maksimalisasi potensi diri
dan potensi kelompok menjadi satu karya yang mengekspresikan Eksistensi
dan pengakuan kearifan lokal yang melahirkan kekuatan budaya dan
kekuatan seni yang luhur nilainya, nilai yang mengangkat jati diri serta
harkat dan martab kedaerahan.
Vestifal bambu nusantara sudah
harus menjadi sebuah pengaruh yang tinggi untuk mengangkat sebuah tekat
yang menjulang tinggi ke langit sebagaimana filosofi tumbuhnya bambu
yang menjulang tinggi di atas, tapi tetap bernilai kebermanfaatan dan
kebersamaan. Menjulang tinggi ke angkasa bukan kesombongan yang di
wujudkan melaian bagian dari satu identitas tubuh dan berkembangan.
Sehingga vestifal bambu harus melahirkan sebuah Cita cita yang tinggi
dalam rangkat mengangkat harkat dan martabat kehidupan bangsa dengan
filosofi bambu.
Nilai yang yang ada dalam bambu ada nilai
fondasi yang sangat kuat dalam keberadannya. Festival Bambu nusantara
menjadi wahana untuk menanamankan dan mengakarkan pondasi yang kuat
terhadap penghargaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan
kehidupan. Pondasi ini mengajar seorang yang ada dan terlibat dalam
vestifal memiliki pondasi yang kuat untuk melahirkan nilai-nilai
kemanusia, nilai-nilai kebudayaan, sosial dan nilai penghargaan atas
potensi.
Bambu mengajarkan kita sebuah karakter diri, bambu
memperlihat sebuah karakter yang berbeda dengan pohonlainnya. Ada
pelajaran Karakter bambu yang dapat kita ambil dan menjadi pelajaran
dari festival bambu 9. Karakter Religius sebuah sikap bambu yang taat
kepada pelindung dan penjaganya, tidak pernah menolkan terhadap perintah
dan jani Tuhan Kepada nya. Ada nilai toleransi terhada peribadahan dan
tidak pernah mengganggu agama satu dengan agama lain dan tidak ada
justitifikasi pembenaran dan penyalahan terhadap suatu agama. Karakter
ini harus kita lahirkan di negeri pringsewu tidak menyalahan atas
kerusuhan dan ketidak nyaman atas nama agama, tapi karakter ketuhanan
menjadi landasan.
Bambu memberikan pelajaran Karakter kejujuran
bambu menjadi diri yang jujur atas pertumbuhan, jujur ata perkembangan
bambu dan jujur atas usia serta warana yang ada. Refleksi festifal bambu
harus melahirkan pribadi-pribadi pada diri seorang yang mengaku dirinya
memiliki bambu seribu menjaga bambu seribu dari kebohongan dan pencari
keutungan sementari dengan atas nama kekuasaan pangkat dan derajat
dunia. Nilai kejujuran harus menjadi pembeda antara perkembangan bambu
seribu dan bukan pemilik bumbu seribu.
Bambu mengajarkan
karakter disiplin, disiplin dalam memberikan kebermanfaatan dalam
kehidupan manusia. Bambu siap menjadi dinding rumah disebut gribik,
bambu siap menjadi anyaman pembersih beras di sebut tampah, bambu siap
menjadi apapun yang penting si penggunanya bahagia dan tak akan
menolaknya, itulah disiplinnya bambu dalam kebermanfaat dan fungsinya.
Maka hajatan festival Bambu seribu melahirkan seorang yang disiplinnya
seperti bambu dalam manfaat dan fungsinya. Karena bambu yang tidak
disiplin akan mencelakakakn penggunanya bahkan di hujat, di hinakan dan
bisa jadi di bengkalaikan. Festival Bambu seribu melahirkan penikmatnya
menjadi disiplin dalam pemakmuran seribu menjadi seribu yang sebenarnya
bambu yang bisa menyejukan, bambu yang disiplin memberikan sumber air
untuk kehidupan dan bambu yang melahirkan generasi yang sama bahkan
lebih dari induknya. Disiplin bambu tak berbalas,tak terbatas tapi tak
akan habis untuk di bahas.
Karakter bambu Kerja Keras, bambu
memberikan contoh Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya. Karakter ini menjadi satu ciri karakter manusia
Indonesia sejak meraih dan memperjuangkan kemerdekaan, maka kerja keras
harus menjadi sebuah poit yang harus di ambil dari hikmah festival
Bambu seribu. Kerja keras di negeri bambu seribu ini harus menjadi sebu
identitas tersendiri seperti kerja kerasnya mambu membesarkan tubuh
bambunya sehingga bermanfaat. Selain kerja keras bambu telah memberikan
pelajar terhadap hidup ini harus kerja cerdas ini terlihat dari hasilnya
bambu bis di gunakan untuk kebaikan bahkan menjadi senjata kemerdekaan
menjadi bahasa "Bambu Runcing" dan menjadi sebuah lambang kemerdekaan
bagi bangsa ini. Selain itu bambu juga telah menciptakan karakter kerja
ikhlas, hal ini terlihat dari fungsi dan kegunaan bambu yang di
pergunakan oleh manusia dari tempat yang terpuruk, buruk dan terhina
sampai di pergunakan di tempat indah istimewa dan penuh dengan pujian
salah satunya di pergunakan dengan kata Festival Bambu.
Terakhir
karakter yang di lahirkan dari bambu adalah karakter Tanggung jawab,
sikap dan perilaku bambu untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
disampaikan Tuhan kepada dirinya di laksanakan dengan baik. Bagitupun
seharusnya yang kita lakukan hidup seharusnya dia laknakan dengan baik
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), serta terhadap Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Inilah
diataranya karakter bambu yang bisa kita ambil walupun penulis yakin ada
penilain karakter bambu yang lain.
Secara kekinian bambu
memberikan pelajaran kepada kita untuk hidup sedehana terlihat dari
anyaman yang di rajut dan anyamannya bambu yang sangan indah dan penuh
dengan nilai seni inilah yang menghantarkan kita menjadi pribadi yang
luhur. Dalam perjalanan hidupnya bambu telah menjadikan dirinya untuk
hidup fleksibel kita bisa lihat bahwa tidak ada bambu yang tumbang
diantara pohon yang lain ketika di hantam angin puting beliung inilah
nilai fleksibelitas pohon bambu yang sebenarnya bisa di ambil oleh para
pemimpin dan pelaksana titah negeri ini untuk fleksibel tapi diring
dengan ketegasan dan bijak dalam kepemimpinannya.
Semoga
vestifal bambu yang di adakan di kabupaten Pringsewu bukan hanya sekedar
acara seremonial belakang yang hingar dan bingar. Bukan hanya
penyaluran kreatifitas seni dan keahlian belaka tapi jauh dari itu
vestifal bambu Nusantara ini mampu melahirkan pribadi-pribadi yang luhur
pribadi Kuat , tegar , kokoh, tangguh, lentur, ulet dan bermanfaat
untuk semua. Semoga Vestifal Bambu Nusantara 9 tidak meninggal masalah
tapi melahirkan kebanggan dan keindahan untuk negeri BERSENYUM MANIS dan
JEJAMA SECANCANAN.
Selamat Menikmatik VESTIFAL BAMBU NUSANTRA 9..
Pringsewu, 29 November 2015
Hasbullah
Koordinator MATA KIRI Pringsewu